cara menghilangkan bau badan wiken eka pramuji kelas ea25 :
a. memakai deodorant
b. memakan daun kemangi
c. memakai tawas
d. memakai jeruk nipis
mantap
Jumat, 23 November 2018
Tugas Kelompok Makalah
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2018
LINGKUNGAN
SOSIAL DAN BUDAYA SERTA ASPEK ASPEKNYA DALAM PEMASARAN GLOBAL
Pemasar internasional harus mengetahui
pengaruh budaya dan harus menyiapkan diri untuk menjawab tantangan itu atau
mengubahnya. Pemasar internasional memainkan peran penting bahkan dapat
dikatakan menentukan dalam mempengaruhi kecepatan tingkat perubahan diseluruh
dunia. Hal terlihat jelas dalam makanan tetapi praktis menyangkut semua
industri, terutama produk konsumen. Pabrik sabun dan deterjen telah mengubah
kebiasaan, mencuci, industri elektronik telah mengubah pola hiburan, dan
pemasar pakaian telah mengubah gaya gaya, dan sebagainya. Dalam produk industri
budaya telah mempengaruhi karakteristik dan permintaan produk tetapi yang lebih
penting lagi sebagai pengaruh pada proses pemasaran, terutama dalam cara
menjalankan bisnis. Pemasar internasional telah belajar untuk mengandalkan
orang yang mengetahui dan memahami adat serta sikap setempat untuk keahlian
pemasaran.
Hubungan bisnis antara pihak-pihak yang
mempunyai budaya atau kebangsaan berbeda dapat dipengaruhi oleh tantangan
tambahan.Bila salah satu pihak dari budaya konteks tinggi mengambil bagian
dalam kesepakatan bisnis, faktor-faktor yang dibahas mungkin akan lebih rumit
karena keyakinan berbeda mengenai signifikansi dari kesepakatan bisnis formal
dan kewajiban yang mengikat semua pihak misalnya, manajer penjualan benar-benar
yakin bahwa hanya kontrak yang ditulis dengan baik yang diperlukan agar
perusahaanya dapat menerima semua kewajiban yang mengikat. Tetapi manajer
penjualan tadi juga tidak dapat memahami belahan dunia, sesuatu hanya dapat
terjadi bila ada hubungan pribadi karena kadang-kadang hubungan pribadi juga
perlu untuk melaksanakan sesuatu dalam lingkungan konteks rendah.
ASPEK DASAR DARI BUDAYA
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara
hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan
nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang
ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif
dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan
orang lainnya.”
Pandangan Ahli Antropologi
Seperti diutarakan oleh Ruth Benedict dalam karya
klasiknya berjudul The Chrysanthemum and the Sword, tidak peduli betapa aneh
tindakan atau pendapat seseorang , cara seseorang berpikir, merasa, dan
bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannnya di dunia ini. Tidak masalah
jika tindakan dan opini dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain.
Pemasar global yang berhasil harus memahami pengalaman manusia dari sudut
pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui proses empati budaya.
Budaya Konteks Tinggi dan Rendah
Edward T. Hall menyarankan konsep konteks tinggi dan
rendah sebagai salah satu cara untuk memahami orientasi budaya yang berbeda.
Dalam budaya konteks rendah, pesan nyata; kata-kata membawa sebagian besar
informasi dalam komunikasi. Dalam budaya konteks tinggi, tidak terlalu banyak
informasi berada dalam pesan verbal. Jepang, Saudi Arabia, dan budaya konteks
tinggi lainnya sangat menekankan pada nilai dan posisi atau kedudukan seseorang
di masyarakat. Dalam budaya ini, pinjaman dari bank lebih mungkin didasarkan
pada siapa Anda daripada analisis formal laporan keuangan. Dalam budaya konteks
rendah seperti Amerika Serikat, Swis, atau Jerman, persetujuan dibuat dengan
informasi yang jauh lebih sedikit mengenai karakter, latar belakang, dan
nilai-nilai. Keputusan lebih didasarkan pada fakta dan angka dalam permintaan
pinjaman.
Komunikasi dan Negosiasi
Jika bahasa dan budaya berubah, ada tantangan tambahan
dalam komunikasi. Misalnya, “ya” dan “tidak” dipergunakan dengan cara yang
berbeda antara Negara Jepang dan Negara barat. Hal ini menyebabkan kebingungan
dan kesalahpahaman. Dalam bahasa inggris jawaban “ya” atau “tidak” atas sebuah
pertanyaan didasarkan pada apakah jawabannya mengiyakan atau menolak. Dalam
bahasa Jepang, tidak demikian. Jawaban “ya” atau “tidak” dapat dipergunakan
untuk jawaban yang membenarkan atau menolak pertanyaan tadi.
Perilaku Sosial
Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan yang mempunyai
arti yang berbeda-beda di dalam budaya lain. Sebagai contoh, orang Amerika
umumnya menganggap tidak sopan jika makanan di atas piring membubung, membuat
keributan ketika sedang makan, dan bersendawa. Namun sejumlah masyarakat Cina
merasa bahwa merupakan hal yang sopan jika mengambil setiap porsi makanan yang
dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya dengan bersendawa.
Perilaku sosial lainnya, jika tidak diketahui, akan
merugikan bagi pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab Saudi,
merupakan penghinaan jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang kesehatan
suami/istri.
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan,
tindakan, dan alasan-alasan di balik perilaku-perilaku yang ada. Sebagai
contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan toilet mungkin berada dalam ruang
yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa ini adalah norma yang berlaku di
dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu tidak
higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu tidak higienis.
Di banyak budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka.
1) Definisi Budaya
· Terdapat banyak definisi dari budaya . Dalam
konteks ini, budaya dalam satu setting bisnis didefinisikan sebagai adalah
proses belajar, pembagian, bersifat memaksa serta sekumpulan simbol yang
saling, berhubungan dan mempunyai makna serta menyediakan satu set
orientasi untuk anggota masyarakat.
· Budaya dapat didefinisikan oleh perbatasan
nasional, terutama ketika negara-negara terisolasi oleh penghalang alami.
· Budaya berisi cabang kebudayaan yang
hanya mempunyai sedikit kesamaan secara umum antara satu budaya dengan budaya
yang lain. (Kotabe 2007)
2) Elemen dari Budaya
Budaya terdiri dari banyak komponen saling berhubungan.
Pengetahuan dari satu budaya memerlukan satu pengertian mendalam pada
bagian-bagian berbeda. Unsur-unsur dari Budaya sebagai berikut :
1. Material Life merupakan teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang-barang
dan layanan
2. Bahasa; bahasa mempunyai dua bagian-bagian:
lisan dan bahasa diam
3. Interaksi Sosial; interaksi sosial di antara
orang; keluarga inti memperluas keluarga; kelompok referensi
4. Aestetika; ide-ide dan persepsi bahwa satu
budaya berkaitan dengan kecantikan serta kebaikan
5. Agama; sekumpulan kepercayaan (anggapan)
komunitas yang berhubungan dengan satu kenyataan yang dibuktikan dengan
pengalaman
6. Pendidikan Salah satu dari wahana-wahana pembelajaran
utama menyalurkan dari satu generasi kepada berikutnya
7. Menghargai Sistem; nilai bentuk norma-norma
dan standar orang.
3) Perbandingan Antar Budaya
Ø Budaya satu negara berbeda satu sama lain, tetapi biasanya
berbagi aspek tertentu. Penelitian psikologi sosial Saat ini mengungkapkan
perbedaan budaya kunci antara East (timur) dan West (barat) Budaya untuk
konteks ini adalah bagaimana orang merasa mempunyai kenyataan dan
penalaran.
Ø Budaya kontaks tingkat tinggi merupakan Penafsiran dari
pesan berstandarkan pada tingkat ketergantungan pada budaya negara tsb
e.g., Cina, Korea, Jepang.
Ø Budaya konteks-rendah-: Meletakkan sebagian besar penekanan
terhadap kata yang ditulis atau lisan; e.g., AS, Skandinavia, Jerman.
Ø Individualisme: Keinginan orang untuk menyukai dan
bertindak sebagai individu dari pada anggota kelompok.
Ø Sifat kelaki-lakian (maskulinitas ): Pentingnya “pria” akan
nilai (ketegasan, sukses, kompetitif mengendalikan, prestasi) melawan “wanita”
nilai (kesetiakawanan, kualitas hidup).
Ø Orientasi Jangka panjang fokus yang melawan jangka pendek: Masa
depan melawan masa lampau dan orientasi saat ini
4) Adaptasi pada budaya
Pemasar Global perlu untuk menjadi sensitif kepada penyimpangan
budaya dimana mempengaruhi pemikiran mereka, perilaku, dan pengambilan
keputusan.
Self Reference Creation-SCR (kriteria referensi diri sendiri)
mengacu pada kecenderungan tak sadar orang untuk memohon pertolongan akan
pengalaman dan sistem nilai budaya yang mereka miliki sendiri untuk
diterjemahkan pada satu situasi bisnis yang diberikan.
5) Budaya dan Bauran Pemasaran
Budaya adalah satu tiang kunci dari
pasar.
Kebijakan Produk ;
Produk Tertentu lebih banyak mengikat satu budaya dibandingkan produk
lain. Makanan, hidangan, dan produk pakaian cenderung untuk sangat terikat pada
budaya .
Penetapan harga: Menetapkan harga kebijakan-kebijakan
dikendalikan oleh empat Cs:
Ø Pelanggan (customer)
Ø Perusahaan (biaya,
objektif, strategi) (company)
Ø Kompetisi
(competitor)
Ø Kolaborator (e.g.,
distributor) (Collaborators).
Distribusi: Variabel
Budaya mempengaruhi pengambilan kebijakan untuk saluran distribusi
Promosi: adalah bauran
pemasaran yang paling kelihatan. Budaya akan secara tipikal mempunyai
satu pengaruh utama atas strategi komunikasi perusahaan. Tabu dan norma-norma
budaya yang Lokal juga mempengaruhi gaya periklanan.
6) Budaya Organisasi
Budaya Organisasi :
sebagian besar perusahaan ditandai oleh budaya organisasi (perusahaan)
mereka.
Sebuah model jenis budaya organisasi mencakup
empat budaya berikut
a. Budaya Clan (Clan culture)
b. Budaya Adhocracy (Adhocracy culture)
c. Budaya Hirarki (Hierarchy culture)
d. Budaya Pasar (Market culture)
7) Manajemen Rekening Global (Global Account
Management (GAM))
Koordinasi pengelolaan
rekening nasabah di seluruh perbatasan nasional yang disebut sebagai manajemen
rekening global.
a. Persyaratan-persyaratan pemilik
rekening global :
- Memerlukan satu tempat
pertemuan
- Menuntut koordinasi sumber
daya untuk melayani pelanggan
- Mendorong keseragaman
harga dan syarat perdagangan
- Memiliki produk dan
pelayanan standar
- Memerlukan konsistensi
tingkat tinggi dalam kualitas pelayanan dan kinerja
- Dukungan di negara-negara
dimana perusahaan tidak memiliki keberadaan
b. Mengelola Hubungan Rekening
Global :
- Memperjelas peran tim
manajemen rekening global
- Membuat struktur insentif
yang realistis
- Pilihlah manajer rekening
global yang benar
- Buat jaringan dukungan yang
kuat
- Pastikan bahwa hubungan
pelanggan beroperasi di lebih dari satu tingkatan
- Manajemen rekening global
harus fleksibel dan dinamis.
8) Manajemen Hubungan Pelanggan
Global (Global Customer Relationship Management (CRM))
a. Proses pengelolaan interaksi antara perusahaan
dan pelanggan disebut Customer Relationship Management (CRM):
- Membantu dalam ingatan pelanggan
- Membantu dalam komunikasi yang lebih
kaya dan pemasaran interaktif
- Membantu dalam penyesuaian pelayanan
- Membantu untuk mempertahankan hubungan
lebih dekat dengan pelanggan
b. Manfaat CRM
- Pemahaman yang lebih baik dari harapan dan
prilaku pelanggan
- Kemampuan untuk mengukur nilai pelanggan
kepada perusahaan
- Menurunkan akuisisi pelanggan dan biaya
- Kemampuan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan pelanggan di negara-
negara dimana akses ke saluran tradisional
terbatas.
c. Pedoman Pelaksanaan CRM yang sukses :
- Membuat program bisnis-driven daripada
IT-driven
- Membantu dan melacak perlindungan data dan
undang-undang privasi di negara-
negara dimana sistem CRM sedang digunakan atau
dalam tahap perencanaan
- Sebuah data yang baik adalah prasyarat utama
- Imbalan yang dikirim ke pelanggan relevan,
ditargetkan, dan bersifat pribadi.
(Sumber :
Dr.Hj.Ratih Hurryati, M.Si., 2011, Lingkungan Sosial Budaya.pptx)
Lingkungan Budaya
Tiap-tiap bangsa mempunyai nilai, adat istiadat dan tabu
sendiri-sendiri. Pengusaha asing, jika ingin berhasil, harus menanggalkan
enosentrisme mereka dan mencoba memahami kultur dan kebiasaan bisnis di negara
tuan rumah, yang seringkali berbeda konsep waktu, ruang dan tata caranya.
Bagaimana konsumen setempat memikirkan dan menggunakan produk tertentu harus
diperhatikan oleh penjual sebelum merencanakan program pemasaran. Berikut ini
adalah beberapa contoh yang mengejutkan di pasar konsumen :
Kaum pria Prancis rata-rata menggunakan kosmetik dan alat
kecantikan hampir dua kali lebih banyak dari pada istri mereka. Orang Jerman
dan Prancis makan spageti bungkusan lebih banyak dari pada orang itali.
Anak-anak italia senag makan sepotong coklat yang disisipkan di antara dua
potong roti sebagai cemilan. Kaum wanita di Tanjania tidak mau memberi telur
kepada anak-anak mereka karena takut anak-anak itu menjadi botak dan impoten.
Lingkungan Bisnis
Norma dan perilaku bisnis juga berlainan dari satu negara ke negara
lain. Eksekutif bisnis perlu mengetahui hal ini sebelum melakukan negosiasi di
negara lain. Ada beberapa contoh perilaku bisnis yang berbeda dengan bisnis di
beberapa negara:
Pengusaha arab biasa melakukan pembicaraan bisnis dengan rekan usahanya
dalam jarak yang sangat rapat, hidung mereka hampir beradu. Kadang-kadang
mereka menggamit dan menggemgam tangan anda sebagai tanda persahabatan. Jika
rekan usahanya menolak genggaman ini, pengusaha arab akan merasa tersinggung.
Dalam komunikasi tatap muka, eksekutif bisnis Jepang jarang sekali
mengatakan tidak kepada rekan amerikanya. Pengusaha Amerika sering bingung dan
tidak mengetahui persis apa sebenarnya sikap sebenarnya sikap pengusaha Jepang
ini. Orang amerika sering langsung ke pokok pembicaraan, eksekutif bisnis
Jepang menganggap ini sebagai sikap memaksa.
Di
Prancis, pedagang besar tidak merasa perlu mempromosikan suatu produk. Mereka
menanyakan kepada para pengecer apa yang diinginkan dan menyediakannya. Jika
pengusaha amerika menyusun strateginya dengan anggapan bahwa pedagang besar
Prancis akan bekerjasama dalam promosi, mereka akan gagal.
Tiap-tiap negara bahkan suku-suku bangsa di suatu negara mempunyai
tradisi, preferensi dan tabu budaya dan bisnis sendiri-sendiri yang harus
diketahui para pemasar.
Rabu, 24 Oktober 2018
manajemen pemasaran global tugas penulisan
A
: Seberapa greget anda?
B
: kemaren gua ngerjain tugas softskill
A
: Terus ?
B : Di Deadline Day!!!
A : WOOOO!!
manajemen pemasaran global tugas 1 softakill
Pemasaran Domestik dan Global
Pemasaran dapat di kelompokkan menjadi pemasaran domestik,
pemasaran ekspor, pemasaran international, pemasaran multinasional dan
pemasaran global/transnasioanal.
·
Pemasaran Domestik adalah pemasaran yang secara nyata ditujuakan
kepada pasar dalam negeri. Pemasaran ini memfokuskan pada pasar Domestik
untuk menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri.
·
Pemasaran Ekspor adalah tahapan pertama untuk menanggapi
kesempatan pasar luar negeri. pemasaran ekspor menjadikan pasar di luar negeri
sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalam negeri untuk
memasok pasar ini.
·
Pemasaran International adalah pemasaran yang bertindak lebih jauh
dari pemasaran ekspor dan terlibat lebih jauh dalam lingkuangan suatu negara
tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
·
Pemasaran Multinasional merupakan pemasaran yang memfokuskan pada
pemanfaatan pengalaman dan produk perusahaan serta sadar akan perbedaan dan
keunikan lingkungan dalam negara tempat perusahaan berbisnis.
·
Pemasaran Global/Transnasional adalah pemasaran yang memfokuskan
pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta
melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam
setiap Negara.
HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional
Dorongan-dorongan yang menciptakan globalisasi ekonomi
meliputi:
1. Dorongan Pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat potensial. Hal ini mendorong perusahaan untuk memasuki pasar internasional dan pasar global dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Dorongan Biaya
Perusahaan global mencari Negara-negara yang mampu memberikan biaya produksi relatif murah dan mengkombinasikan berbagai produk dari beberapa negara sehingga akan meminimalkan biaya produksi. Dorongan untuk meminimalkan biaya produksi ini mendorong banyak perusahaan untuk menjadi perusahaan global.
3. Dorongan Politik
Adanya perjanjian antar negara seperti APEC, AFTA, MEE, NAFTA semakin memberikan fasilitas dan mempermudah perkembangan globalisasi ekonomi global.
4. Dorongan Persaingan
Adanya persaingan yang semakin ketat baik di pasar domestik dan pasar internasional mendorong banyak perusahaan untuk memaksimalkan kombinasi biaya produksi yang paling murah walaupun harus berasal dari berbagai negara sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
5. Dorongan Teknologi Informasi
Faktor perkembangan teknologi dan informasi mendorong semakin cepatnya globalisasi terjadi. Fasilitas Transportasi, internet, dan telepon yang memadai akan menjadikan globalisasi berkembang dengan cepat.
1. Dorongan Pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat potensial. Hal ini mendorong perusahaan untuk memasuki pasar internasional dan pasar global dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Dorongan Biaya
Perusahaan global mencari Negara-negara yang mampu memberikan biaya produksi relatif murah dan mengkombinasikan berbagai produk dari beberapa negara sehingga akan meminimalkan biaya produksi. Dorongan untuk meminimalkan biaya produksi ini mendorong banyak perusahaan untuk menjadi perusahaan global.
3. Dorongan Politik
Adanya perjanjian antar negara seperti APEC, AFTA, MEE, NAFTA semakin memberikan fasilitas dan mempermudah perkembangan globalisasi ekonomi global.
4. Dorongan Persaingan
Adanya persaingan yang semakin ketat baik di pasar domestik dan pasar internasional mendorong banyak perusahaan untuk memaksimalkan kombinasi biaya produksi yang paling murah walaupun harus berasal dari berbagai negara sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
5. Dorongan Teknologi Informasi
Faktor perkembangan teknologi dan informasi mendorong semakin cepatnya globalisasi terjadi. Fasilitas Transportasi, internet, dan telepon yang memadai akan menjadikan globalisasi berkembang dengan cepat.
Source
: http://bangkubisnis.blogspot.com/2015/03/globalisasi-ekonomi-bisnis-internasional.html
Langganan:
Komentar (Atom)